Selasa,(11/10/22) bertempat di Wisata Alam Roh Tujuh Loksado dilaksanakan pertemuan Orientasi Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita dan Pendamping Ibu Hamil bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tingkat Kabupaten, acara di buka Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PM & SDMK) Dinas Kesehatan Kab. HSS Hj. Latipah, SST, peserta orientasi terdiri dari Bidan Puskesmas ( Pengelola Program Ibu dan Anak) Bidan RSUD Brigjend H Hasan Basery Kandangan, RSUD Daha Sejahtera dan Bidan RSIA Permata Bunda Kandangan, dalam hal pemberi materi narasumber dari Dinas Kesehatan provinsi kalsel Ibu Noor Aflah Febriyanti,S.ST Ketua PD IBI Provinsi Kalsel Ibu Hj. Supri Noryani, S.ST, M.Kes dan Wakil Ketua II PD IBI Provinsi Kalsel Ibu Hj. Rusmiati Agustina, S.ST,M.Kes dan Subkoordnator SIK Dinas Kesehatan Kab. HSS Bapak Risnandar Hayasi,S.Kep.

Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Bidang Kesmas dan SIK melaksanakan kegiatan Orientasi Kelas Ibu yang Secara Umum kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Prevalensi Stunting.

Tujuan dari pelaksanaan kelas ibu yaitu, meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu tentang kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta tumbuh kembang balita yg optimal, sehingga output yang didapatkan pada akhir sesi yaitu, peserta mampu melakukan dalam pengelolaan Kelas Ibu, baik Kelas Ibu Hamil maupun Kelas Ibu Balita dalam upaya meningkatkan pemanfaatan Buku KIA, konsep yang diberikan pada kelas ibu ini adalah menggunakan Buku KIA sebagai referensi utama, pendekatan belajar orang dewasa, metode partisipatif interaktif disertai praktek melalui tanya-jawab, peragaan-praktek (posisi menyusui, membuat menu bergizi, stimulasi perkembangan), curah pendapat, penugasan
bagaimana dengan pengelolaan Kelas Ibu?, Kelas Ibu diawali dengan persiapan, meliputi organisasi pelaksana, pengkajian kebutuhan data dasar dan Analisa situasi, dan perencanaan pelaksanaan kelas ibu. tahap kedua adalah pelaksanaan, meliputi pelatihan fasilitator, sosialisasi Kader/PKK/tenaga sukarela lainnya, promosi Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita, pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu Hamil & Kelas Ibu Balita, dan untuk tahap terakhir yaitu pemantauan/monitoring dan evaluasi apakah Kelas Ibu tersebut berjalan dengan baik, berkualitas dan sesuai dengan rencana.

Kelas ibu bisa juga dikembangkan dalam kegiatan Posyandu, PAUD dan BKB yang nantinya akan melibatkan kader, petugas kesehatan dan penyuluh KB dalam pelaksanaannya, Pada akhirnya dengan adanya Kelas Ibu ini , diharapkan meningkatnya jumlah ibu hamil dan ibu balita yang memilik dan memanfaatkan buku KIA, sehingga secara holistic (dukungan program lainnya) bisa menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam menyokong Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga.